Tuesday, April 26, 2011

ISTILAH DALAM FOTOGRAFI

Sebagai seorang beginner macam saya, memang xtau la apa benda pon pasal-pasal camera ni, nasib baik jumpa Istilah2  dan teknik2 ni.. So, jika anda juga beginner.. info ni patut anda kaji dan tau untuk berkecimpung dalam bidang fotografi..


Istilah dalam fotografi


Tamron
  • Di : ‘Digitally Integrated’, featuring coating optimized for digital SLRs, but still usable on 24×36mm sensors (35mm, ‘full’ or double frame)
  • Di II : Lenses for DSLRs with APS-C sized sensors only
  • SP : ‘Super Performance’, professional lenses
  • IF : ‘Internal Focus’
  • LD : "Low Dispersion" elements
  • XR : Extra Refractive Index glass
  • VC : "Vibration Compensation" -- in lens image stabilization
  • USD : Ultrasonic Silent Drive
  • PZD : Piezo Drive

Sigma
  • ASP : Aspherical lens elements
  • APO : Apochromatic lens element(s), originally for "Advanced Performance Optics", not necessarily apochromatic
  • OS : In-lens "Optical Stabilization", analogous to Nikon VR or Canon IS
  • HSM : "Hyper-Sonic Motor", either in-lens ultrasonic motor or micro-motor, analogous to Nikon SWM (AF-S) (ultra-sonic or micro-motor), Canon USM (ultrasonic or micro-motor), Minolta/Konica Minolta/Sony SSM (ultrasonic motor) or Sony SAM (micro-motor), etc.
  • EX : "Excellence", EX-finish, high performance series.
  • DG : "Digital Grade", coatings optimized for DSLRs, full-frame as well as APS-C, also usable on 35mm film SLRs
  • DC : "Digital Compact", lenses for DSLRs featuring APS-C size sensors, only
  • DF : "Dual Focus", lens features clutch to disengage focus ring when in AF mode
  • HF : "Helical Focusing", front element of lens does not rotate (useful for polarizing filters and petal lens hoods)
  • RF : "Rear Focusing", lenses employing rear-focusing, no length changes during focussing, no rotating front elements
  • IF : "Inner Focusing", length of lens does not change during focusing, no rotating front elements
  • UC : "Ultra-Compact"



APS : Advanced Photo System
DIL : Drop in Loading
CID : Cartridge Identification number
FID : Film strip Identification number
USC : Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam
Kristal sigma : Butir-butir perak halida
AFS : Auto Focus Silent Wave Motor
AFD : Auto Focus Distance Information
DIR : Development Inhibitor Releaser
SPD : Silicon Photo Diode
LCD : Liquid Crystal Display
LED : Light Emitting Diode, lampu
ISO/ASA : Derajat sensitivitas film
ISO : International Standart Organization
ASA : American Standart Association
DIN : Deutsche Industry Norm
NiMH : Nikel Metal Hydride
NiCd : Nikel Cadmium
DRAM : Data Random Acces Memory
RISC : Reduce Intruction Set Computer
CCD : Charge Couple Device (pada kamera digital)
CPL : Circular Polarizing
USM : Ultrasonic motor
ESP : Elektro-Selective Pattern (Sistem pengkuran cahaya otomatik, di saat kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar


SLR : single Lens Reflek, kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan prisma
TLR : Twin lens Refleks, kamera yang menggunakan dua lensa , satu untuk melihat, lainnya utnuk meneruskan cahaya ke film
Lens Mount Dudukan lensa

MF : Manual Fokus
AF : Auto Fokus
Fps : Frame per second:, satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik

DOF : Depth of Field;ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat tajam/focus, beragntung pada: difragma, panjang lensa dan jarak objek

GN : Guide number; kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma

AR Range : Tingkat terang cahaya dimana system aotufocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV

EV : Exposure Value; kekuatan cahaya. Sample, EV=0 kekuatan cahaya pada difragma f/1,0 kecepatan 1 detik

Exposure mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture priority, Shutter priority dan Programed (auto)

Aperture : Diafragma

Lens Hood : Tudung lensa

Aperture priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis

Shutter : Rana

Shutter Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma otomatis

Exposure compensation : Kompensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari normal menjadi lebih atau kurang

Flash Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt

Metering : Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted, evaluative/matrix, dan spot

Center weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar

Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan presentase tertentu

Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu

View finder : Jendela bidik

Built in Dioptri : Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+ atau – bagi mereka yang berkacamata)

Eye piece Blind : Tirai penutup jendela bidik

Interchangeable Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen

Focusing screen : Layar focus

Bracheting : Pengambilan gambar yang sama menggunakan pengukuran pencahayaan yang berbeda

Flash Sync : Sinkron kilat, kecepatan maksimum agar body dan flash masih bekerja harmonis

TTL : Through The Lens, Sistem pengukuran pencahayaan melalui lensa

Remote Flash :  Melepaskan lampu kilat dari badan kameranya dan meletakkannya si duatu tempat untuk mendapatkan efek foto yang diinginkan

Bounce : Cahaya lampu kilat yang di pantulkan ke langit-langit atau bidang lain sehingga cahaya menerangi objek secara merata


Slave unit : (Lampu kilat + mata listrik/elctric eye); adalah alat abntu yang sanggup menyalakan lampu kilat bila mata itu menerima sinar dari lampu kilat lain


Wireless TTL : Sistem pengukuran TTL tanpa melalui kabel


Multiple exposure : Fasilitas pemotretan berulang pada fram eyang sama


Pupup Flash : Blitz kecil, terbuat menyatu dengan body


Stop : Satuan pencahayaan, 1 stop sama dengan 1 EV


Red Eye Reduction : fasilitas untuk mengurangi efek mata merah yang biasa terjadi pada pemotretan menggunakan blitz pada malam hari


PC terminal : Terminal untuk blitz di luar hot shoe


Hot shoe : Kaki blitz


Mirror Lock up : Pengunci cermin, agar getaran dapat dikurangi pada saat rana bergerak


Shiftable program : Pada mode program, exposure setting dapat diubah secara otomatis dalam EV yang sama, misalnya dari 1/125 menjadi 1/250 detik, f 5.6 dmenjadi f 11


Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan blitz sesaat sebelum rana menutup


Shutter release : Pelepas rana


Self Timer : Alat penangguh waktu pada kamera


Vertical Grip : Alat pelepas rana utnuk pengambilan secra vertical tanpa harus memutar tangan


Data Imprint : Fasilitas pencetakan data tanggal pada film
Reloadable to last frame: fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah ke posisi terakhir yang terpakai


Fill In flash ; Blitz pengisi, dalam kondisi tidak memerlukan blitz, blitz tetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian yang gelap seperti bayangan


Intervalometer : Fasilitas epmotretan otomatis dalam jarak waktu yang tertentu


Multispot : Pengukuran pencahayaan dari beberapa titik


Back : Sisi belakang kamera, berfungis pula sebagai penutup film


Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk pergantian lensa


Bulk film : Film kapasitas 250 exposure


Wide lens : lensa lebar, mempunya jarak titik bakar yang pendek, lebih pendek dari 50,,, biasanya:
· 16-22mm (lensa lebar super)
· 24-35mm (lensa lebar medium
· 6-15mm (lensa mata ikan)


Push : Meningkatkan kepekaan film dalam pemotretan, missal dari ISO 100-200/lebih


Pull : kebalikan dari Push


Main light : Cahaya pengisi/tambahan


Foto wedding : Potraiture berpasangan (menciptakan rekaman gambar yang romantisme, baik dari posenya maupun dari suasananya
Foto wedding terbagi 2 yaitu:
· Neo Classic Potraiture, ialah bentuk visual foto berpasangan yang beraura romantis

· Classic wedding, ialah bentuk foto berpasangan yang harus menjadi kenangan

Blouwer : Kipas angin yang digunakan pada pemotretan model untuk menghasilkan efek angin


Reverse ring : digunakan untuk memasang lensa yang di balik, untuk membuat lensa makro alternatif agar cahaya yang masuk tidak bocor


Golden section : Potongan kencana; Hukum komposisi yang mengatakan bahwa keselarasan akan tercapai kalau suatu bidang adalah kesatuan dari 2 bidang yang saling berhubungan


Komposisi : susunan garis, bidang, nada, kontras dan tekstur dalam suatu format tertentu


Siluet : Teknik pencahayaan untuk menampilkan bentuk objek tanpa menunjukkan detilnya


Framing : Pembingkaian objek untuk memberi kesan mendalam/ dimensi objek foto


Panning : Teknik pengambilan gambar dengan kesan gerak (berubahnya latar belakang menjaid garis-garis sementara objek utama terekam jelas


Sandwich : Teknik menggabungkan foto


Cross process : Proses silang, biasanya di lakukan pada film positiv (E6) ke film negatif (C 41), sehingga menimbulkan warna- warna baru pada foto

*bagus tak benda ni, hope korang dapat manfaatkan sebaiknya k..